Tips &
Catatan |Arbain Rambey
Sekitar 21 tahun lalu, saat saya
baru bergabung menjadi fotografer harian Kompas, fotografer senior Kartono
Riyadi (alamarhum) mengajari saya untuk bisa mengirim foto dari luar kota atau
luar negeri. Waktu itu, alat yang dipakai biasa disebut sebagai S-16, berukuran
sebesar mesin tik umum dan beratnya sekitar 10 kg, bisa mengirimkan foto lewat
jalur sambungan telepon. Cara kerjanya mirip alat facsimile, tetapi punya
resolusi gambar jauh lebih halus dan bisa berwarna pula.
Waktu itu, kalau harus mengirim foto
ke kantor pusat dari liputan di luar kota atau luar negeri, seorang fotografer
harian Kompas memang harus membawa S-16 itu, ditambah perangkat alat cuci cetak
foto, termasuk sebuah enlarger yang
bentuknya seperti pada foto dihalaman ini. Bisa dibayangkan, beban seorang
jurnalis foto untuk liputan yang penting sangatlah besar. Ditambah kamera-kamera analog, bawaan total seorang jurnalis foto
kadang sampai sekitar 50 kg.
Memasuki tahun 1990-an, ada alat
baru yang disebut leafax. Dengan alat
ini, seorang fotografer tak perlu membawa alat cetak lagi sebab pengiriman foto
bisa dilakukan langsung dari sebuah film negative. Namun, alat mencuci film
tetap harus dibawa untuk menghadapi kemungkinan tak sempat mencucikan di
laboratorium foto mana pun.
Saat ini
Namun, 21 tahun kemudian ,tepatnya
akhir Oktober 2011 lalu, saya bisa mengirimkan foto dari pedalaman Pulau sumba
hanya dengan sebuah alat seberat beberapa gram. Computer tablet Android ukuran
7 inci yang saya bawa, lewat jalur seluler dan surat elektronik, memerlukan
waktu beberapa menit saja untuk mengirimkan foto beberapa anak nelayan seperti
yang ada di halaman ini.
Saat di Pulau Sumba itu pun, kamera
yang saya pakai juga jauh leibh ringan daripada “kakaknya” 21 tahun yang lalu.
Kalau dulu selain kameranya berat, saya juga harus membawa beberapa kamera
untuk kemungkinan-kemungkinan ini: kamera berisi film BW, kamera berisi film
berwarna ISO tinggi, dan kamera berisi film-film beerwarna ISO rendah. Kini,
dengan sebuah kamera digital, memilih ISO tinggi, memilih hitam putih, atau
memilih ISO rendah semata Cuma menekan tombol.
Kamera digital yang tidak tergantung
ukuran film juga memungkinkan ukuran mini sebab cermin pun sudah bisa
dihilangkan. Berat kamera electronic
viewfinder interchangeable lens (EVIL) yang saya pakai dengan tiga lensa,
pun tak sampai 2 kg.
Untuk mengirimkan foto, saya tinggal
melepas kartu memori mini SD-nya, lalu menancapkan kartu memori itu pada computer
tablet tersebut. Dalam beberapa tahun mendatang, tidaklah mustahil sebuah
kamera malah bisa langsung mengirimkan foto.
Kerja menjadi jurnalis foto kini
tidaklah identic dengan beban berlebihan lagi. Dengan peralatan yang makin
ringan dari tahun, seorang jurnalis foto bisa bekerja “tanpa beban” lagi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar