Cameracanon.blogspot.com – KEGIATAN menelusuri gua atau kegiatan
speleologi makin populer di kalangan pencinta alam di Indonesia. Aneka
keindahan gua di Indonesia satu per satu menyeruak lewat foto yang dibawa
mereka yang memasukinya. Tetapi, tidak jarang juga terjadi
kecelakaan-kecelakaan yang bahkan merenggut jiwa dalam kegiatan masuk ke perut
bumi ini.
Himpunan Kegiatan Speleologi
Indonesia/Federation of Indonesian Speleological Activities (Hikespi/Finspac),
organisasi induk kegiatan ini di Indonesia, yang berdiri sejak 1983, baru saja
mengadakan lomba foto kegiatan speleologi dan pemenangnya sudah diumumkan.
enurut Cahyo Alkantana, Presiden
Hikespi, lomba foto ini diadakan untuk makin memasyarakatkan kegiatan
speleologi yang benar dan aman di Indonesia. "Gua itu terbentuk ribuan
sampai jutaan tahun. Jangan sampai jadi rusak karena eksplorasi yang
salah," katanya.
Pencahayaan sulit
Dari sisi guna, fotografi gua punya
dua macam fungsi, yaitu sebagai dokumentasi gua itu sendiri dan sebagai
fotografi seni perjalanan.
Dari sisi dokumentasi, pemotretan
gua meliputi detail, corak, dan kombinasi warna batuan yang ada sampai dengan
aneka sisi dari gua tersebut. Pemotretan dengan pendekatan dokumentasi membutuhkan
aneka akurasi yang tidak bisa ditawar, seperti akurasi warna, akurasi ukuran,
dan akurasi bentuk (jangan terjadi distorsi akibat lensa yang salah).
Dari sisi fotografi seni perjalanan,
fotografi gua selalu menekankan keindahannya yang dipadukan dengan manusia
untuk perbandingan ukuran dan untuk memberi "rasa".
Secara tenis, fotografi gua
membutuhkan pemahaman pencahayaan yang baik. Pada sisi gua di mana masih ada
sinar matahari masuk, pengukuran pencahayaan sebaiknya memakai kompensasi minus
agar bagian gelap tetap terekam hitam.
Sementara pada bagian gua yang gelap
total, beberapa cara bisa dipakai.
1. Pergunakan tripod, lalu rana
dipasang pada B (bulb). Lalu, dengan lampu kilat, cahayai berbagai permukaan
dalam beberapa kali penyalaan lampu kilat.
2. Pencahayaan lampu kilat bisa
digantikan lampu senter dengan durasi pencahayaan yang cukup lama. Harap
diingat masalah WB (white balance) kalau memakai cahaya lampu senter.
3. Pencahayaan dengan menggabungkan
cahaya flash dan lampu senter bisa juga dilakukan untuk mendapatkan efek aneka
warna. Pasang WB pada mode tungsten sehingga cahaya flash akan terekam biru,
sementara cahaya lampu senter terekam putih.[Sumber : Kompas, Rabu, 6 April 2016
| Oleh : ARBAIN RAMBEY ]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar