ORANG bilang
fotografi adalah hobi yang mahal. Maksudnya modal untuk membeli kamera dan
lensanya cukup besar. Namun, ternyata banyak fotografer, utamanya yang memotret
untuk hobi bukan profesi, membeli lensa seken sebagai pasangan kameranya.
Bila harus membeli lensa bekas,
periksa terlebih dahulu keadaan seluruhnya. Kemudian goyangkan lensa perlahan,
tetapi cukup untuk mengetahui atau mendengar bila ada elemen gelas di dalam
lensa yang tak terpasang dengan baik atau terlepas.
Kemudian, periksa bagia ndepan dan
belakang lensa. Jangan membeli lensa dengan bagian depan atau belakang yang
sudah tergores, retak, atau pecah kecil.
Lalu, arahkan bagian dalam lensa ke
sumber cahaya, untuk mempelajari kondisinya. Bila terdapat sedikit debu masih
0ke-oke saja, atau bila terlihagt adasedikit jamur masih bisa dibersihkan atau
diservis. Namun, jangan membeli lensa yang bagian dalamnya sudah berjamur tebal
atau terpapar partikel asing.
Cobakan lensa itu pada kamera anda
dan pastikan semau fungsi kamera dan lensanya berjalan normal. Periksa juga aperture dalam lensa menutup sesuai
pengesetan saat memotret. Adna bisa membuka bagian belakang kamera, setel ke
dalam mode Bulb, dan tekan tombol shutter. Lakukan tes ini pada seluruh rentang
aperture lensa.
Kemudia periksa fungsi autofocus pada lensa dan harus bekerja
dengan normal dan akurat. Periksa pula manual
focus ring pada lensa. Pastikan komponen ini berfungsi dengan baik, tanpa
suara atau sendatan pada mode manual
focus.
Bila memilih lensa tipe zoom,
yakinkan juga mekanisme zoom berjalan dengan halus dan lancer. Jangan membeli
lensa dengan mekanisme zoom yang tersendat, terlalu keras, atu terlalu kendor.
Terakhir, teliti filter thread pada
bagianru depan lensa. Bagian ini seharusnya tidak terdapat kerusakan atau
kemacetan. Lakukan saja pengujian dengan memasang sebuah filter pada lensa
tersebut.