Senin, 01 Januari 2018

MELIHAT 71 TAHUN Indonesia dari Buku Harian seorang Wajib Militer Belanda

Klinik Fotografi | Tips & Catatan |Arbain Rambey
FOTOFRAFI terbukti selalu bisa merekam dengan kedalaman berdimensi luas, apalagi kalau dilakuak noleh pihak yang sungguh ingin merekam sesuatu. Anda tentu bsia membayangkan betapa menariknya meliaht foto-foto tentang Indonesia dari alam sekitar kemerdekaan, dari sudut “orang luar”.
Dalam rangka peringatan 71 tahun Kemerdekaan Indonesia ini, sejak akhri pekan lalu samapi awal bulan depan di Galeri Foto Jurnalistik Antara, Pasar Baru, Jakarta, dipamerkan foto-foto dalam tajuk “71 tahun Bingkisan Revolusi”. Salah satu materi yagn dipamerkan adalah foto-foto dari buku harian seoarang wajib militer Belanda bernama Charles van der Heijden.
Oscara Motuloh, curator pameran ini, yang membawa aneka koleksi foto dari Museum Bronbeek, Arnhem, Belanda, menuturkan bahwa menarik sekali mengangkat buku harian Charles ini.
“Charles ini bukan tentara murni. Dia adalah wajib militer, dan lebih tertarik dengan dunia jurnalistik. Dai cukup teliti mencatat, memotret, meminta foto dari rekannya. Buku hariannya sungguh dokumentasi sangat berharga tentang Indonesia pada akhir tahun ’40-an itu,” papar Oscar.
Seperti anda liaht menyertai tulisan ini, sebagian foto-foto yang ada di buku harian Charles menampilkan ralitas Jawa Timur pada tahun 1947-1950 semasa Charles berada di sana. Dalam sebuah foto, terpapar remaja pribumi yang demikian kurus, sementara di foto lain tampak pual bagaimana Gunung Bromo sudah mengepulkan asap secara permanen sejak dulu.
Selembar buku hariannya pun dengan menarik menampilkan foto Masjid Sunan Ampel pada sekitar tahun 1948 yang masih belum tertutup aneka bangunan seperti saat sekarang. Cara Charles mengatur foto-foto diantara tulisan di buku hariannya seakan dai sudha memahami apa itu photo book seperti yang dilakukan remaja sekarang.
Museum Bronbeek semakin membuka diri terhadap koleksinya dari Perang Dunia Kedua, terutama dengan arsip-arsipnya dari tentara Belanda yang pernah bertugas di Indoensia.
“Masih banyak koleksi Bronbeek yang akan dibawa ke Indonesia untuk dipamerkan. Banyak sekali, dan itu koleksi yang luar biasa berharga,” kata Oscar. [Sumber : Kompas, Selasa, 23 Agustus 2016 ]

Salah satu halaman buku harian Charles van der Heijden yang menunjukkan beberapa foto di Jawa Timur, salah satunya foto Masjid Sunan Ampel.
Orang-orang China di Malnag mengungsi karena perang.
Seorang Pribumi yang kurus kering
Gunung Bromo sekitar tahun 1947

Tentara Belanda berpatroli di sebuah tempat di Jawa Timur