Jumat, 02 Februari 2018

FOTOGRAFI BAWAH AIR bersama dua oma

Klinik Fotografi
Tips & Catatan |Arbain Rambey
PEKAN lalu di perairan Larantuka, NTT, berlangsung semacam jamboree fotografi bawah air. Pada sebuah kapal kayu yang bernama Benetta itu, ada beberapa fotografer bawah air terkemuka Indonesia, seperti Mulyadi Pinneng yang sudah menghasilkan beberapa buku fotografi bawah air, Gemala Hanafiah yang juga terkenal sebagai “surfer” Andy Chandrawinata, Arif Yudo Wibowo, Noldi Rumengan (yang namanya diabadikan pada sebuah spesies bawah air Kyone michthys Rumengan), Edward Suhadi, dan Dewi Wilaisono. Dari mancanegara ada Yuriko Chikuyama dari Jepang serta Suzan Meldonian dari AS.
Yang menarik untuk disoroti adalah kehadiran Dewi Wilaisono dan Suzan Meldonian ini karena keduanya adalah wanita yang secara usia sudah lanjut. Suzan yang namanya mudah dicarai di mesin pencari apa pun, juga karyanya bisa dilihat di tautan http://vyx.me/xRLvp, berusia 61 tahun. Sedangkan Dewi yang dipanggil “Mama” oleh para penyelam lain, berusia 58 tahun dan nenek dari tiga cucu. Dalam tim juga ada Andy Chandrawinata (ayah Puteri Indonesia 2005, Nadine Chandrawinata) yang berusia 65 tahun, tetapi tulisan ini akan terfokus pada Suzan dan Dewi.
Yang lebih menarik adalah, Suzan lebih suka menyelam pada malam hari. Dia terkenal sebagai spesialis “Black Water Photography”. Karya-karya fotografi bawah airnya memang didominasi pemotretan malam.
“Malam hari, perilaku hewan bawah air sangat berbea dengan siang hari. Menurut saya itu sangat menarik,” kata Suzan yang di Larantuka  gagal memotret malam hari akibat munculnya beberapa ular laut di sekitar kapal.
Sedangkan Dewi yang karyanya bisa dilihat di akun instagram, @dwilaisono, mengaku baru akftif menyelam dan memotret bawah air sejak delapan tahun lalu. “Anak-anak saya sudah mandiri, maka saya dan suami lalu mencari hobi baru yang menantang,” katanya.
Baik Suzan maupun Dewi bukanlah memotret asal-asalan di bawah air. Peralatan mereka adalah DSLR dengan “underwatercase” professional, disertai peralatan pencahayaan yang juga kelas atas.
“Fotografi bawah air sungguh kelas lain dari fotografi. Tantangannya banyak sekali, termasuk menguji kesabaran diri,” kata Dewi  [Sumber : Kompas, Selasa, 6 September 2016 ]


KEYWORDS: fotografi bawah air.
TAGS : bersama dua oma,zusan meldonian,dewi wilaisono.

Shrimp on Spanish dancer


Seorang Penyelam di perairan Larantuka, Kamis (25/8).



 MeSuzanldonian memotret di perairan larantuka, kamis (25/8)