Sabtu, 05 Mei 2018

“Harga” Wajah pada Foto Jurnalistik

KLINIK FOTOGRAFI
Tips & Catatan |ARBAIN RAMBEY
WAJAH Kanselir Jerman Angela Markel yang terpotong pada harian Kompas edisi 21 September lalu, juga wajah beberaap kepala negara di kompas edisi 23 September lalu, memancing beberapa pertanyaan. Mengapa wajah mereka tidak ditampilkan utuh? Mengapa dipotong seperti itu?
Juga, mengapa wajah Angela Merkel ditampilkan dalam format landscape (mendatar), bukan format portrait selayaknya format wajah manusia normal? Dalam fotografi umum, format foto ada dua, yaitu landscape alias mendatar yang umumnya untuk foto-foto pemandangan serta format portrait alias vertical yang umunya untuk foto wajah manusia (potret).
“Human interest”, potret, dan “headshot”.
Dalam foto jurnalistik, ada beberapa macam foto tentang manusia. Yang paling populer adalah kategori human interest alias foto tentang manusia dan kegiatannya. Selain human interest, ada pula kategori potret (portrait), yaitu profil seorang/sekelompok manusia. Beda human interest dan potret adalah pada kegiatannya. Pada human interest, sang terportret berinteraksi dengan orang lain atau sesuatu yang sedang dilakukannya. sedangkan pada potret, interaksi sang terpotret hanya pada pemotret.
Kategori potret punya subkategori, yaitu headshot alias foto semata wajah. Headshot umumnya dipasang jsutru untuk orang yang wajahnya yang sudah dikenal, sebagai penegasan sebuah berita, atau untuk memberikan penekanan bahwa berita yang disertai sebuah headshot adalah berita penting.
Dengan kondisi demikian, sebuah headshot kadang bisa berukuran sangat kecil. Bisa dibayangkan kalau foto headshot yang berukuran sangat kecil masih harus menampilkan kepala manusia utuh sampai ke rambut-rambutnya. Wajah yang tersisa menjadi sangat sedikti bukan?
Dalam dunia foto jurnalistik, wajah seorang manusia diwakili area dari sedikit di atas alis (batas atas) sampai sedikit di bawah bibir (batas bawah).
Di luar area ini, biasanya bisa dibuang, seperti headshot Krisdayanti dan Maia di halaman ini yang memotong dengna tujuan artistic semata. [*/CCblogspot.com  dari Sumber : Kompas, Selasa, 27September 2016 ]

DESCRIPTION: untuk bisa memahami tulisan ini, mohon jangan membaca teks foto-foto yang ada sebelum membaca tulisannya.
KEYWORDS: format portrait,format landscape,potret,headshot,foto jurnalistik.
Excerpt : Definisi foto yang berbicara adalah foto yang mudah dipahami, tetapi informasinya leibh dari biasa. Kalau sekadar mudah dipahami, misalnya foto sebuah pena tergeletak di meja, itu tentu bukanlah foto yang berbicara!.
TAGS :  foto headshot,foto jurnalistik.

#Petani membuang susu hasil peternakannya di Ciney, Belgia, rabu (19/9/2009). Total susu yang dibuang 3 juta liter sebagai protes atas harga jual susu yang dipatok pemerintahnya.
#Ester Yustita(22)  tetap bersemangat menggunakan hak pilihnya dalam pemilu legislative meskipun harus menggunakan kakinya untuk mencontreng dan memasukkan surat suara di TPS 83 Kelurahan Pakis, Kecamatan Sawahan, Surabaya, Jawa Timur, Kamis (9/4/2009).
#Pembonceng  nekat duduk di atas kardus yang diikat ke sadel sepeda motor di Jalan Cipondoh, Tangerang, Selasa (29/12/2009)
#Fotografer menyiapkan kameranya untuk pemotretan pas foto di sebuah tempat di Kabul, Afganisstan, Minggu (21/9/2003). Pemerintahan setempat mewajibkan wanita memakai burka.