Rabu, 06 Juni 2018

MEMAHAMI ERGONOMIKA KAMERA

KLINIK FOTOGRAFI
Tips & Catatan |ARBAIN RAMBEY
WAJAH mengalami evolusi berkali-kali, dari benda berbentuk kotak besar sampai menjadi seukuran korek api dalam wujud kamera aksi (action cam). Semua bentuk dan ukuran kamera punya fugsi masing-masing, tetapi kalau kita berbicara tentang kamera yang harus  dibawa dan dipegang saat dipakai, mau tidak mau kita harus berbicara tentang ergonomikanya.
Ergonomika adalah ilmu atentang pemahaman akan interaksi manusia dengna benda yang dipakainya, menyangkut kenyamanan dan kemudahan pemakaiannya.
Dalam hal kamera, bentuk yag akhirnya mengerucut pada kamera yang dibawa-bawa adalah sebuah kotak dengan tombol di kanan dan sebuah tonjolan di atasya untuk mengintip. Adanya tombol di kanan ini yang selalu menjadi bahan pertanyaan: apakah tidak ada kamera denga tombol di kiri untuk orang kidal?
Mobil mengenal kemudi kiri dan kanan, sementara banyak benda memikirkan pula untuk dipakai khuus orag kidal. Namun, ergonomika kamera “memutuska” untuk hanya membaut kamera utnuk dipakai tangan kanan. Mobil kemudi kiri tentu menylitkan bahkan membahayakan kalau dipakai di negara yang lalu lintasya  di lajur kanan, tetapi orang kidal dan tidak kidal tentu sama-sama tidak akan terlalu mengalami kesulitan untuk memakai kamera dengan tombol kanan saja. Kalalu kamera harus dibuat dengna dua macam pemikiran tombol (tombol kiri dan kanan), harga kamera tentu jadi lebih mahal lagi.
Evolusi kamera besar terjadi saat system berpidah dari system analog menjadi digital. Pada awalnya kamera tidak berubah ukuran dan bentuk, semata hanay mengubah system saja. Lensa-lensa dari sitem lama tetap dipakai di system digital. Kamera dari SLR (single lense reflex) hanya berpindah menjadi DSLR dengna menambahkan huruf D (digital) saja.
Di zaman film, kamera tidak bisa mengecil lagi karena ukuran film sudah standar. Namun, di zaman digital akhirnya disadari bahwa cermin reflex pada kamera SLR bisa dibuang. Dan, pembuangan cermin reflex yang menghasilkan kamera nircermin (mirorless) ini akhirnya juga merevolusi ukuran kamera, seperti yang dilakukan Olympus dan Lumix pada tahun 2009. Satu per satu produsen kamera membuat kamera mirrorless yang mungil, seperti Nikon dan Pentax (yang ekstrem mungil).
Dalam evolusi ukura ini, muncul eveolusi lagi, yaiut kmaera foto mulai mampu merekam video sekaligus. Namun, di sinilah masalah ergonomika besar mucul. Merekam gambar diam (foto) tentu membutuhkan ergonomika berbeda dengna merekam gambar bergerak (video). Bentuk maera mulai diutak-atik lagi oleh para produser.
Perusahaan Canon dan Sony, misalnya, jelas memisahkan bentuk kamera foto yang bisa membuat video tetap berbentuk kamera foto, dan kamera video yang bisa memfoto dengn bentuk untuk disandang atau digenggam (bentuk lebih memanjang).
Evolusi ukuran juga melahirkan kamera aksi yang bisa sangat mungil yang tentu sangat tidak nyaman untuk dipakai apa adanya.
Saat ini evolusi bentuk dan ukuran kamera mulai menemukan titik endap. Kamera mulai mengerucut menjadi mirrorless yang bisa membuat video, dan ukurannya mulai agak membesar. Ukuran kamera mirrorless lam terbukti terlalu mungil sehingga tidak nyaman untuk dipakai. Saat ini kamera yang umum adalah kamera mirrorless dengan ukuran antara DSLR dan mirrorless awal, seeprti pada Olympus seri EM1, pada Fuji generasi baru, dan juga pada Sony tipe A7 beserta turunannya.
Untuk dipakai memvideo, kamera mirrorless ini akna disertai peralatan bantu yang juga sudah mulai mudah didapatkan di mana-mana. Sedangkan kamera aksi juga mulai mendapat alat bantu untuk dipakai seperti memegang pistol.
Ergonomika kamera mungkin belum akan berhenti pada bentuk yang ada sekarang. Kemajuan teknologi selalu terjadi, dan itu selalu menambahkan kemampuan baru pada sebuah benda. Di masa depan, mungkin kamera juga bisa dipakai untuk mmindai tubuh bagi tes kesehatan. Dan, dengan kemampuan demikian, bentk kamera mungkin berubha juga walau sedikit. [*/CCblogspot.com  dari Sumber : Kompas, Selasa, 25 Oktober 2016 ]

DESCRIPTION: untuk bisa memahami tulisan ini, mohon jangan membaca teks foto-foto yang ada sebelum membaca tulisannya.
KEYWORDS: ergonomika kamera,mirrorless camera.
Excerpt : Definisi foto yang berbicara adalah foto yang mudah dipahami, tetapi informasinya lebih dari biasa. Kalau sekadar mudah dipahami, misalnya foto sebuah balpen tergeletak di meja, itu tentu bukanlah foto yang berbicara!.
TAGS :  mirrorless kamera,Olympus EM1,Sony A7,fuji.

#Evolusi ukuran kamera digital, kamera digital ukuran seperti zaman film, kamera digital mirorless awal dan kamera digital mirorless generasi terbaru.
#Bentuk  awal kamera Digital Single Lens Reflex (DSLR) yang merupaka nadapatsi persis dari kamera film generasi sebelumnya
#Kamera aksi (action cam) yang terlalu mungil akhirnya diberi pegangan yang membuat pemakainya seakan memakai pistol
#Sampai menjelang tahun 2010, kamera digital belum bisa untuk merekam video sehingga harus memakai kamera khusus video utnuk merekam gambar bergerak.
#Kamera rusia yang dirancang untuk dipakai sperti senapan. Ada orang-orang tertentu yang terbiasa dengan cara membidik demikan misalnya tentara.