Rabu, 12 Desember 2018

“Biodiversity” dan Pemaknaannya dalam Fotografi

KLINIK FOTOGRAFI  |  Tips & Catatan |ARBAIN RAMBEY

DALAM bahasa Inggris, definisi biodiversity adalah the variety of life in the world or in a particular habitat or ecosystem. Kalau diterjemahkan dalam bahasa Indonesia, makna itu kira-kira adalah keanekaragaman kehidupan di dunia atau di sebuah ekosistem. Selama ini, biodiversity diterjemahkan sebagai keanekaragaman hayati.
Bagaimana menerjemahkan keanekaragaman hayati itu dalam fotografi?
Antara terasa dan “tampak”
SEAMEO Biotrop Indonesia (Southeast Asian Ministers of Education Organization, Bagian Biologi Tropis) yang berpusat di Bogor, Jabar, sudah empat kali mengadakan lomba foto dengan tema yang cukup sulit ini. Lomba foto yang lingkunpnya ASEAN ini pada 2016 diikuti pencinta foto dari tujuh negara di Asia Tenggara, yakni Indonesia, Malaysia, Filipina, Myanmar, Vietnam, Thailand, dan Brunei, dengan total 863 foto yang disampaikan secara online melalui website lomba foto ini. Sebagai catatan, SEAMEO didirikan sebagai kerjasama antarnegara ASEAN pada tahun 1965.
Walaupun foto-foto pemenangnya secara fotografi bermutu tinggi, cukup menarik mengkaji bagaimana para peserta menerjemahkan tema ini. Sesuhngguhnya keanekaragaman hayati itu sering tampak dan terasda di hadapan kita, tetapi hal itu tentu tidak begitu saja bisa direkam dalam selembar foto.
Akhirnya, banyak peserta yang memainkan judul untuk menarik sebuah foto ke dalam tema seperti pada foto pemenang pertama kategori umum berjudul “This is what we inherited?” karya fotografer Abd Aziz Mohd Yaras dari Malaysia. Dengan penampakan dasar laut yang hanay bebatuan, Mohd Yaras memainkan judul fotonya soal warisan kepada anak cucu. Intinya, tidak ada keanekaragaman hayati lagi di masa depan kalau kita tidak merawat alam.
Sementara pemenang kedua kategori umum yaitu “Between fishermen and birds,” karya Ari Hidayat dari Indonesia, sesungguhnya juga memanikan judul yang membuat pembaca berasumsi bahwa di dalam foto itu setidaknya ada dua “macam” makhluk, yaitu burung dan manusia.
Di Indonesia, lomba foto dengan tema sulit seperti ini masih jarang diadakan. Dalam lomba yagn diadakan SEAMEO Biotrop ini pun, keagresifan peserta dari negara tetangga lebih terasa. Kalau saja lembaga-lembaga keilmuan lain di Indonesia juga akan membuat lomba-lomba foto dengan tema keilmuan, rasanya dunia fotografi Indonesia akan makin bermutu, tidak berkuta di tema-tema ringan seperti selama ini terjadi.
[*/CCblogspot.com  dari Sumber : Kompas, Selasa, 22 November 2016 ]

DESCRIPTION: Fotografi memang selalu membuka peluang visual. Kemampuan seorang fotografer untuk “mengolah” apa yang dilihatnya sebelum memotret akan sangat memengaruhi hasil pemotretannya
KEYWORDS: foto jurnalistik,memahami foto, foto yang menarik,efek fotografi.
Excerpt : Fotografi buat saya bukan melulu mengenai merekam gambar yang mengharuskan tercapainya focus agar mendapatkan gambar yang tajam. Fotografi adalah sebuah perjalanan yang tak akan selesai, jika kaidahnya hanya diukur dari pencapaian teknis, maka berarti kita telah mematikan jalan panjang fotografi.
TAGS :

# Juara I Kategori Umum, Judul: “This is what we inherited?”, Fotografer: Abd Aziz Mohd Yaras (Malaysia)


#Juara 2 Kategori Umum, Judul: “Between fishermen and birds”, Fotografer: Ari Hidayat (Indonesia).


#Pemenang pertama kategori pelajar, Judul: “Field”, Fotografer: Muhamad Rahvi Hazwandy (Indonesia).



#Juara 3 Kategori Umum, Judul: “Drinking water “, Fotografer: Kyaw Kyaw Winn (Myannmar).