Kamis, 06 Juni 2019

Memahami Fotografi dengan FPS Tinggi


SAAT perusahaan Olympus mengeluarkan kamera EM1 Mark 2 tipe mirrorless (tanpa cermin) pada awal November lalu, banyak orang bertanya-tanya untuk apa kemampuan rekam dengan kecepatan bingkai yang begitu tinggi. Seperti diberitakan, kamera itu mampu merekam dengan kecepatan bingkai sampai 60 bingkai per detik alias 60 FPS (frames per seconds).
Saat ini, kamera DSLR (digital single lens reflex) hanya mampu merekam gambar sampai 14 FPS. Adanya cermin yang berayun pada DSLR menyulitkan kamera tipe ini untuk bisa merekam dengan FPS lebih tinggi lagi. Sementara itu, rata-rata kamera mirrorless sudah bisa merekam foto dengan kecepatan sampai sekitar 2-fps. Tetapi, sampai 60 fps, sungguh orang lalu bertanya: untuk apa?
Merekam proses
Sesungguhnya, kebutuhan akan merekam dengan fps sangat tinggi sudah dibutuhkan orang sejak dahulu. Kebutuhan ini umumnya menyangkut proses penelitian akan sesuatu yang bergerak. Dalam bidang olahraga, analisis dengan proses stroboskopik, yaitu pemotretran dengan pencahayaan khusus, sering dilakukan untuk mengamati kesalahan-kesalahan gerak atlet.
Di halaman ini terpasang sebuah foto stroboskopik tentang gerakan seorang pemain golf dalam memukul bolanya. Foto jenis inilah yang disebut foto stroboskopik yang merekam aneka gerakan dalam atu bingkai melalui pencahayaan yang berkali-kali dalam waktu singkat.
Sesungguhnya, kemampuan rekam Olympus EM1 Mark 2 itu sangat berguna untuk mengamati gerak seperti yang saya coba saat memotret kejuaraan berkuda ekuisterian cinta Indonesia Terbuka di kompleks berkuda Adria Pratama Mulya, Cikupa, Banten, akhir pekan lalu.
Gerakan kuda melompat dari mulai meninggalkan tanah sampai menjejak tanah lagi terekam dalam 80 bingkai foto. Dari rangkaian foto-foto itu terlihat bagian kaki kuda mana yang menyentuh palang lompatnya.
Dulu orang memakai video untuk merekam gerak, tetapi video yang dibekukan umumnya merupaka nfoto yang tidak bermutu tinggi. Dalam kasus pemotretan fps tinggi ini, tiap bingkai fotonya merupakan foto resolusi tinggi alias berukuran 5.184 x 3.888 piksel alias sekitar 20 megapiksel.
Keunggulan pemotretan dengan fps tinggi seperti ini adalah tiap gerakannya ada dalam bingkai tersendiri, tidak menumpuk seperti pada foto stroboskopik. Selain itu, pemotretan fps tinggi juga tidak memerlukan pencahayaan khusus, bahkan bisa berlangsung di tempat terbuka dan terang.
[*/CCblogspot.com  dari Sumber : Kompas, Selasa, 15 November 2016 ]


DESCRIPTION: Fotografi memang selalu membuka peluang visual. Kemampuan seorang fotografer untuk “mengolah” apa yang dilihatnya sebelum memotret akan sangat memengaruhi hasil pemotretannya
KEYWORDS: FPS,frame per second.
Excerpt : Fotografi buat saya bukan melulu mengenai merekam gambar yang mengharuskan tercapainya focus agar mendapatkan gambar yang tajam. Fotografi adalah sebuah perjalanan yang tak akan selesai, jika kaidahnya hanya diukur dari pencapaian teknis, maka berarti kita telah mematikan jalan panjang fotografi.
TAGS : Olympus EM1 Mark 2,foto stroboskopik,

# Sebanyak 80 foto berurutan sejak kuda mulai melompat sampai mendarat lagi di tanah, termasuk jatuhnya palang halangan, terekam dalam foto-foto yang masing-masing 20 MP.
#Foto terakhir dari rangkaian pemotretan kuda melompat berukuran 20 Mp.