Senin, 21 Januari 2019

Fotografi Digital adalah Jepang!


SIAPA berani membantah bahwa saat ini kalau membicarakan fotografi adalah membicarakan buatan Jepang? Kameran non-Jepang yang masih banyak terdapat di pasaran tinggal Leica (yang harganya sangat tinggi untuk kelasa yang sama dengan sebuah kamera Jepang) dan Kodak.
Namun Leica pun seperti tipe M9, memakai bagian dalam Kodak, yaitu sensor Kodak KAF-18500 CCD, sementara perusahaan Kodak belum lama berselang telah menyatakan diri bangkrut. Akan halnya PhaseOne (Denmark), itu adalah kamera untuk kelas sangat khusus dan jelas bukan kamera yang akan terlihat di jalan-jalan atau di rumah-rumah penduduk.
Fotografi saat ini adalah digital dan teknologi ini dipegang habis-habisan  oleh Jepang. Sadarkan Anda bahwa Cina pun tak bisa membuat barang-barang “KW” untuk jenis kamera DSLR? Bahkan, Jerman yang dulu begitu tangguh dalam perfotografian kini sulit mengejar Jepang karena, bagaimanapun, membuat kamera digital tidak cukup hanya memiliki teknologi lensa yang canggih seperti yang selama ini menjadi kekuatan Jerman.
Canon versus Nikon
Membicarakan kamera Jepang, tentu dua yang menonjol adalah Canon dan Nikon. Sampai saat ini pun saya selalu mendapat pertanyaan: bagus mana Nikon atau Canon?
Jawaban saya selalu sama: kalau memang ada yang lebih bagus, masak, sih, sampai sekarang belum ketahun juga? Namun, kalau membicarakan jumlah penjualan, canon melalui salah satu petingginya. Masaya Maeda, pada awal bulan ini mengatakan bahwa mereka menguasai 45 persen padar DSLR dunia. Beelum sampai setengah. Akan tetapi, mengingat masih beigtu banyak merek lain (Nikon, Olympus, sony, Casio, Pentax, Samsung, BenQ dan lainnya), boleh dikatakan Canon saat ini menguasai pasar dunia.
Karena data dari Canon itu tak ada yang membantah, juga dengan realitas yang ada, yaitu hamper di semua acara besar-mulai dari olimpiade hingga perang di Timur Tengah-lensa putih (khas Canon) tampak di mana-mana, Canon memang paling banyak digunakan saat ini. Namun, mengatikan jumlah penjualan dengan mutu memang tak selalu benar, seperti juga Toyota kijang yagn penjualannya sangat tinggi, tetapi tak begitu saja bisa disebut yang terbaik. Buktinya, anggot DPR tentu tak mau mobil dinasnya Kijang bukan?
Dari ajang pameran fotografi CP+ di Yokohama, Jepang, awal bulan ini, memang terlihat bahwa Canon sangat “Kuat” Stand pamerannya terbesar, disusul Canon yang membuka stand persis di sebelahnya. Di akhon meraih medali mas, disusul Nikon yang meraih medali perak. Siapa yang meraih perunggu? Olimpus!
Baiklah semua yakin bahwa dua besar dunia memang masih Canon dan Nikon. Membicarakan siapa nomor tiga sungguh sulit. Sampai beberapa tahun lalu, penjualan kamera saku tertinggi masih dipegang Sony. Pada pameran CP+ lalu, Olympus menyita perhatian karena menghadirkan kamera OMD atau OM Digital.
Pada tahun 2009, Olympus menelurkan kamera jenis baru yang disebut mirrorless. Pelan, tapi pasti, kamera jenis ini menarik minat para fotografer dan produser. Penjualan kamera mirorrless di seluruh duni sangat tinggi, termasuk di Jepang. Satu persatu perusahaan kamera Jepang memproduksi jenis ini dan hanya Canon yang belum melakukannya.
Dalam pameran CP+ lalu harus diakui bahwa primadona pameran memang EOS 1SX (Canon), Dr serta D800 (Nikon), dan OMD (Olympus). Kamera OMD memagn menarik perhatian karena bentuknya sangat “retro”, mengangkat kembali pamor kamera jenis OM yang Berjaya di era film. Kalau Anda penggemar film-film James Bond, salah satu kamera yang peranh dipakai agen rahasia Inggris itu adalah Olympus OM.
Sampai lima tahun mendatang, saya berani memastikan bahwa Jepang (terutama Canon) masih merajai perkameraan digital. Bagi Anda, mungkin pertanyaanya nanti sudah bukan Cuma: Canon atau Nikon? Mungkin banyak lagi pilihan.[Sumber: Kompas, Selasa, 28 Feberuari 2012\Oleh Arbain Rambey]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar